Join my personal BBM Channel C000E9700

Jumat, 24 Juni 2011

Jalan jalan ke Bali 2

Hari ke 3 di Bali, bangun pagi-pagi dan siap-siap,  setelah kelar, saya keluar cari sarapan, memang sih pagi-pagi hampir rata-rata toko-toko disepanjang jalan masih tutup, kecuali mini market di sekitar hotel, setelah beli air mineral dan jalan balik ke hotel, ternyata di depan hotel ada ibu-ibu jualan pake keranjang, ada nasi goreng dan nasi babi guling dan jajanan lainnya, harganya juga mumer, untuk nasi goreng Rp4.000,- dan nasi babi guling Rp 6.000,- lumayan kenyang juga sih.. setelah sarapan, saya dijemput jam 9 pagi dari hotel untuk memulai perjalanan hari ini.

Setelah sehari sebelumnya full panas-panasan di pantai, sekarang saya menuju ke daerah pegunungan dan yang adem-adem suejuukk.., destination kali ini adalah ke Ubud, Kintamani dan Pasar seni Sukowati, serta tidak ketinggalan, wisata kuliner disekitar daerah itu.. MMmmmm....


Sesampainya di Ubud, sungguh sayang karena tidak bisa masuk ke pura-nya karena sedang ada upacara daerah, jadi tidak boleh masuk turis.., sedangkan sewaktu jalan-jalan disamping pura, ada restoran Babi guling Bu Oka, tapi saya tidak mampir makan, karena masih agak kenyang dan lagi pula, sarapan tadi pagi Babi guling, jadi ya.., pengen cari makanan yang lainnya..


Saya memilih jalan-jalan di Monkey Forest yang masih wilayah Ubud, dan jalan-jalan di boutique sepanjang jalan  monkey forest, hitung-hitung cuci mata.., tapi harga barang-barang yang dijajakan di boutique agak mahal loh.., karena merupakan kawasan wisata turis-turis asing.., barang yang sama bisa ditemukan di pasar Sukawati dengan harga yang jauh lebih murah.




Habis cuci mata, saatnya isi perut.., ada beberapa wisata kuliner di sekitar Ubud, yaitu bebek bengil (Dirty Duck), Babi Guling Bu Oka yang letaknya persis disamping pura Ubud dan Iga Babi Nuri's.., pokoknya itu makanan yang terkenal Must Try..! kalo di Bali.

Kali ini saya memilih wisata kuliner Bebek Bengil (Ugly Duck, memang bebek ugly ya...??) yang dimasak crispy...

Sampai di restoran-nya, ternyata tempatnya bagus dan alami, ada kolam teratai, saung-saung dan hamparan sawah yang sudah di panen, jadi sambil makan sekaligus disuguhi pemandangan alam pedesaan dengan udaranya yang sejuk....


Saya memilih makan di lantai 2 yang menghadap ke sawah sambil melihat bebek-bebek yang lagi berenang di lumpur sawah.., sambil mikir dalam hati.., bebek mana nich yang bakalan jadi korban dimasak... Hhmmmmm...., karena penasaran, saya sempat menanyakan ke pelayannya, apakah bebek yang dimasak di restoran itu diambil dari bebek-bebek yang disawah, ternyata jawabnya tidakkk...., Oooohhh... Ic...., ternyata belinya dipasar juga...



Berhubung porsi makanannya agak besar dan kebetulan masih agak kenyang karena sarapan pagi tadi, akhirnya saya sharing berdua dengan teman, disitu ada menu bebek bengil ala western dengan french fries dan salad atau eastern dengan nasi dan lalap, bisa dipilih sesuai selera masing-masing..

Saya memilih yang masakan ala western, jadi tunggal nambah french friesnya aja.., rasa bebeknya memang crispy banget, sampai tulang-tulangnya crispy.., bumbunya juga meresap.., walau digoreng crispy, tapi dagingnya tidak berminyak.., saladnya juga enak dan yang paling menarik dan menggoda itu adalah sambelnya.., maakk nyuss... dech.., harganya kisaran 80rb.. untuk 1/2 ekor bebek sudah include frenck fries +salad atau nasi + lalap.


Setelah makan kenyang, perjalanan dilanjutkan ke Kintamani yang terletak di kabupaten Bangli, perjalanannya cukup jauh hampir sekitar 2 jam, sepanjang perjalanan banyak sekali terdapat pohon jeruk yang lagi berbuah ranum di pinggir kiri dan kanan jalan, sayang ga sempat difoto.., dan disepanjang perjalanan, banyak yang menjajakan buah-buahan.., duh bikin ngiler...!


Setelah melewati perjalanan yang berkelok-kelok, akhirnya sampailah saya di Kintamani, wah.., puas dech lihat pemandangan alam, Kintamani merupakan kombinasi antara gunung Batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau Batur yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di sebuah kaldera, yang oleh wisatawan-wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia. Penelokan mempunyai infrastruktur yang cukup memadai sebagai tempat wisata, tak heran banyak penginapan dan restoran yang berjajar disekitar pegunungan, udaranya pun cukup sejuk


Oh ya, di sekitar daerah Kintamani, banyak sekali penjual yang menjajakan barang dagangan.., kalo memang tidak berminat beli, sebaiknya jangan coba-coba menawar, karena jika sudah sekali menawar, walau ga jadi beli, pasti diikuti kemana-mana oleh pembelinya, bahkan jumlahnya bisa rombongan...

Setelah puas menikmati pemandangan pegunungan, saya kembali lagi ke kawasan Ubud, untuk hunting kuliner.."LAGI...!" ha..ha..ha.., kurang puas rasanya kalo jalan-jalan ga disertai wisata kuliner...
kali ini yang dicari adalah Iga Babi Nuri's.... slrrrrppppp....., lokasinya melewati museum galeri lukisan Antonio Blanco, dan merupakan tempat Favourite yang harus dikunjungi dan dicoba..


Sampai di restoran Nuri's. udah terlihat parkiran mobil dan bus yang berjejer disepanjang jalan.., ternyata restorant Nuri's mempunyai cabang yang letaknya masih sejajar dengan restoran Nuri's yang pertama, tapi memang orang-orang lebih banyak memilih bersantap di restoran Nuri's yang pertama.

sewaktu masuk sudah disambut dengan asap BBQ, hampir mirip seperti waktu makan di steik Abuba yang di Cipete... (Hadow.., koq nyarsar ke Abuba sih..??),  memang kebetulan bakar iganya di depan restoran.., sepertinya sih ini bagian dari trick strategi pemasaran-nya nich.., soalnya biar dari jalanan pun bau harumnya udah tercium.., apalagi disaat jam-jam lapar.. (hujan-hujan.., dingin-dingin.., lapar pula... haizzzz, jadi ngelantur dech...!!)


Berhubung tempatnya penuh, akhirnya saya harus sharing meja dengan pasangan bule.., pas ngelirik-ngelirik porsinya si bule,wihh.. ternyata Iga babi yang mereka pesan porsinya lumayan besar, akhirnya saya dan teman-teman sepakat sharingan satu porsi berdua.., tanpa menunggu lama, datanglah pesanan saya..


Bon Apetite...!! (sambil megang pisau dan garpu  ^_^), irisan pertama masuk mulut..., ternyata memang benar-benar enak..!, bumbunya sangat meresap ke dagingnya dan sangat empuk, akhirnya gaya table manners disingkirkan dan kembali ke gaya makan jaman batu..! alias makan-nya udah ga pake garpu pisau, tapi langsung pake tangan..,pas ngelirik ke samping, ternyata si bule juga sama, pake tangan juga.., finger licking... memang lebih nikmat.., harga Iga Babi Rp80.000,- per porsi

Selesai makan, saya bertolak ke pasar seni Sukawati II buat belanja...., nah ini yang ditunggu-tunggu..


Sampai di Pasar  seni Sukawati II langsung dech pilih-pilih beli kain, baju bedcover dan lain-lain, mulai dari pernak-pernik kalung, anting, gantungan kunci sampai lukisan juga ada di pasar ini, jadi kalo jalan-jalan di mal Bali jangan nafsu beli, karena di pasar ini juga ada..., tinggal kita pintar-pintar memilih, karena harga nya beda jauuuuhhh.....

Berbelanja di pasar ini trick-nya adalah harus nawar mati-matian..., kalo bisa jangan cuma cek di satu tempat, tapi berkeliling di beberapa tempat.., jika setelah berkeliling harga sudah tidak bisa turun lagi, berarti itulah harga terendah.

Setelah tawar-menawar saya mendapatkan harga
kaos bali gambar bambu Rp.10.000,-
kaos bali gambar barong Rp15.000,-
kain bali Rp16.000,-,
kain bali yang kualitasnya lebih bagus harganya Rp.25.000,-,
baju anak-anak lengkap dengan celananya Rp 25.000,-
Untuk Bedcover ukuran King size Rp 140.000,-
Miniatur sepeda dari besi Rp60.000,-
Gantungan kunci kisaran Rp 3.500-5.000,-, tergantung banyaknya jumlah pembelian
langsung dech diborong untuk oleh-oleh buat keluarga, pacar, teman kantor, tetangga,dan lain-lain...

Berbelanja di Pasar Sukawati memang sangat menguras isi kantong.., karena tak terasa berbelanja, di tangan kiri dan kanan jinjingan sudah semakin berat, saatnya pulang kembali ke hotel untuk istirahat sejenak dan menaruh belanjaan.., tangan udah pegal-pegal karena cape nenteng... -_-"

Setelah istirahat, saya keluar berjalan-jalan disekitar hotel untuk mencari makan malam, sekaligus berbelanja di supermarket terdekat. Lagi iseng-iseng lihat juice dan minuman ringan, ternyata di supermarket ada jual Wine produksi Bali


Harganya juga jauh lebih murah sekitar Rp 175rb-190rb jika dibandingkan dengan wine import yang rata-rata bisa sekitar Rp300rb-500rb..., saya tertarik membeli walau saya bukan penggemar minuman alkohol, winetersebut untuk koleksi.., jadi punya beberapa botol wine di rumah cuma untuk pajangan.. hehehehehe.... (impiannya sih pengen punya wine cellar..., whhiiizz ngelantur..!!)

Setelah pilih-pilih, akhirnya saya borong 4 botol wine, 2 red wine dan 2 white wine.., pas udah bayar, baru nyadar.., bisa lewat gak ya nanti pas dipesawat...??? haiiihzzzz..., menurut peraturan 1 orang hanya boleh bawa 2 botol minuman keras, sempat was-was takut ga lewat juga..., tapi pas di cek di botolnya sudah ada sticker bea-cukai, jadi harusnya sih ga masalah ya.., cuma takut aja, khan di airport Soeta suka ada pungli macam-macam..., kalo seandainya sampai disita.., minum rame-rame dech... Wkwkwkwk.......


Nah.., puas belanja, saatnya balik hotel untuk beres-beres dan tidur...,  hari ini bener-bener lemes jiwa, raga dan kantong....

(bersambung...)



Referensi:

Bebek Bengil (Ugly Duck)

Jl. Hanoman, Padang Tegal - Ubud, Gianyar -Bali. Telepon. 0361-975489

Babi Guling Bu Oka
Jl. Tegal sari 2 Ubud, Telp: 0361-976345

Iga Bakar Warung Nuri's
Jl. Tromil Pos 219 Ubud, Telp: 0361-977547/ 0361-7804697