Join my personal BBM Channel C000E9700

Kamis, 29 November 2012

Sekilas perjalanan ke Lombok

Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi Mataram, Pulau Lombok, yang terletak di Nusa Tenggara Barat.


Perjalanan ke Lombok ditempuh sekitar 30 menit dari Denpasar dengan menggunakan pesawat.
Sampai di Airport Praya Lombok, terlihat airportnya sudah modern dan megah, bandara yang resmi beroperasi  sejak 1 Oktober 2011 ini menggantikan bandara sebelumnya yaitu Bandara Selaparang.



Dari airport Praya saya menuju pusat kota Mataram dengan menggunakan Taksi, dengan lama perjalanan hampir sekitar 1 jam.
Kuliner di Lombok

Sampai di kota Mataram, hal pertama yang saya cari adalah makanan khas dari Lombok, yaitu Ayam Taliwang.


Ayam Taliwang adalah ayam yang dikasih bumbu lalu dibakar, disajikan dengan sambal dan sebagai pelengkap, biasanya disertai dengan kangkung plecing.

Bahan dasar Ayam Taliwang adalah ayam kampung yang baru mulai tumbuh bulu, jadi ukurannya kecil dan disajikannya per ekor. Dengan rasa pedas yang dominan, bumbunya pun meresap sampai ke tulang.


Mengapa disebut Taliwang?, karena asalnya dari kampong Karang Taliwang Kelurahan Cakra Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kuliner ini cepat menyebar dan akhirnya menjadi salah satu pusaka kuliner khas Nusantara.

Kangkung Plecing, merupakan lalapan yang terdiri dari kangkung rebus, tauge, kelapa parut (urap) serta  dibubuhi sambal tomat atau yang biasa disebut bebroq oleh warga setempat dan kacang goreng. 
 Rasa kangkungnya sendiri khas serta empuk sampai kebatangnya. Rasa pedasnya mantab.


Pantai Sengigi

Pantai ini memang terkenal sebagai destinasi para turis mancanegara, oleh karena itu jangan heran kalo disekitar tempat ini terdapat banyak sekali tempat penginapan, restaurant dan Bar. saat mulai memasuki kawasan Sengigi, suasananya di kiri dan kanan jalan hampir mirip seperti di kuta Bali.


Suasana pantai di Sengigi dilihat dari atas bukit dari pinggir jalan.



Pantai Sengigi ini memiliki pasir putih dan garis pantai yang panjang. Bagi wisatawan yang suka olah raga air, jangan lewatkan snorkeling atau menyelam di tempat ini, karena airnya sangat jernih.


Hutan Pusuk

Saya melewati Hutan Pusuk ini ketika menuju ke desa Pemenang tempat pelabuhan Bangsal dari Kota Mataram dengan menggunakan rute Mataram- Pusuk- Desa Pemenang. 

Perjalanan ke Pusuk penuh liku-liku dan menanjak karena naik gunung, sepanjang perjalanan udaranya sangat sejuk, karena rimbunnya pepohonan.


Nama Pusuk sendiri artinya puncak bukit. Dari puncak Pusuk kita dapat melihat pemandangan gunung dan laut Lombok


Dihutan Pusuk ini juga terdapat kawanan kera jinak yang terkadang sering kali berderet di tepi jalan, meminta makan dari orang-orang yang lewat dan menjadi keunikan tersendiri.




 Pulau Gili Trawangan

Sesampainya saya di pelabuhan Bangsal, Desa Pemenang. Saya membeli ticket perahu untuk menyebrang ke pulau Gili Trawangan. Perjalanannya menempuh waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan perahu kayu.



Sebenarnya dikawasan ini terdapat tiga Gili, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Ayer. Masing-masing Gili ini mempunyai pesona masing-masing dan merupakan kawasan wisata yang digemari oleh turis-turis mancanegara, dikarenakan pemandangannya yang indah dan sangat cocok untuk wisata air. Nama Gili sendiri dalam bahasa sasak artinya gugusan pulau kecil.


Semua kepulauan Gili tersebut memiliki pantai berpasir putih, sangat kontras sekali dengan warna air lautnya yang biru gelap.
 
Diantara ketiga Gili tersebut, Gili Trawangan merupakan pulau yang terbesar dan pulau ini memiliki fasilitas penginapan yang bervariasi mulai dari penginapan dengan harga terjangkau, sampai dengan penginapan resort mewah.



Sedangkan Gili Meno dan Gili Ayer pulaunya lebih kecil, cocok untuk tamu-tamu yang lebih suka suasana tenang dan sepi.

Sampai di Gili Trawangan saya sempat kaget, karena mayoritas orang yang berlibur disana kebanyakan turis asing, jarang ada yang turis local seperti saya.



Di pulau Gili Trawangan tidak ada kendaraan bermotor, karena dilarang oleh pemerintah setempat, sarana transportasi yang ada disana adalah dokar atau yang dikenal dengan nama Cidomo dan Sepeda.


Jika ingin berkeliling pulau, kita bisa menyewa Cidomo, biasanya dikenakan harga Rp 25.000,- per orang, atau bisa disewa juga secara rombongan dengan harga yang lebih murah tergantung tawar menawar yang dilakukan.

Jalan di Gili Trawangan yang hanya dilalui oleh Cidomo dan Sepeda.


Di tempat ini para wisatawan juga bisa menyelam atau ber snorkeling di laut, banyak jasa-jasa yang menawarkan wisata air disini.

Untuk makanan, disini  juga terdapat beberapa cafĂ©, restaurant serta mini market, tidak ketinggalan beberapa mesin ATM juga ada dipulau ini.







Pemandangan di Gili Trawangan, lautnya yang biru dengan hamparan pasir putihnya






Puas bermain dan berkeliling di Gili trawangan, saya pun naik perahu untuk kembali ke Pelabuhan Bangsal.


Sesampai di Pelabuhan Bangsal, kali ini rute pulangnya melalui arah Barat, yakni dengan melalui Desa Pemenang- Sengigi- Mataram, selama perjalanan saya disuguhi pemandangan laut karena memang perjalanannya menyelusuri pinggiran laut.


Oleh-Oleh Khas Mataram

Mutiara (Pearl)
Pulau mataram terkenal akan budidaya mutiara, di beberapa tempat wisata bisa kita jumpai kios-kios yang menjual mutiara, baik dalam bentuk hiasan, maupun dalam bentuk pajangan.


 
Mutiaranya sendiri ada 2 jenis yaitu:

a.       Mutiara Air Laut:
- biasanya lebih berkilau
- besar dan berat sesuai
- harga ditentukan oleh berat, bentuk dan warna
- bila digigit terasa berpasir namun tidak tergores.

b.      Mutiara Air Tawar:
- biasanya tidak terlalu berkilau
- besar dan berat sesuai
- harga ditentukan oleh berat, bentuk dan warna, namun lebih murah jika dibandingkan dengan 
  mutiara air Laut
- bila digigit terasa berpasir namun tidak tergores.

Jikalau ingin membeli mutiara selain bisa dijumpai di tempat-tempat wisata, bisa datang ke Jalan Sultan Kaharudin, desa Sekarbela  yang berjarak 4km dari kota Mataram.


Disini merupakan sentra pengrajin mutiara, dan banyak sekali toko-toko  yang menjual perhiasan yang terbuat dari mutiara.


Pengunjung juga tidak perlu khawatir kekurangan uang tunai saat berbelanja, karena hampir semua toko di Sekarbela bisa menerima pembayaran menggunakan kartu kredit dan bahkan mata uang asing seperti dollar. 

Kaos dan Tas
Bagi yang ingin membeli Kaos, Tas dan Souvenir lainnya khas Lombok, bisa juga datang ke Pasar Cakranegara, Disana terdapat banyak toko yang menjual cinderamata khas Lombok, harganya pun relative terjangkau, serta terdapat makanan khas Lombok berupa dodol rumput laut.



Demikian catatan perjalanan saya selama di Lombok, semoga lain kali jika saya ke datang lagi bisa ada kesempatan untuk mengunjungi berbagai tempat wisata lainnya yang belum sempat dikunjungi di Lombok.

Untuk teman-teman Alayers.., next trip "HARUS" kesini ya... he.. he.. he.. 


---------------------------------------------------